Kisah Sebuah Labu

Sebuah labu telah menempuh perjalanan yang amat panjang. Dari sebuah kebun di Nabire ia telah melintasi jalur laut dan daratan. Ia telah berpindah dari tangan seorang ibu yang menanam, memupuk, menyiangi, menyiramnya, hingga suatu saat memetiknya, ke pundak seorang pemuda. Ia lantas melintasi perjalanan darat menuju sebuah dermaga. Di sana, labu sekira 20 kg itu berpindah ke pundak seorang ayah. Setelah berdesak-desakkan bersama ratusan kepala dan barang-barang lainnya, akhirnya ia sampai ke suatu sudut di dek sebuah kapal yang membawanya berlayar menuju kota di ujung timur di bawah kawalan seorang pemuda shalih.

Sesampai di kota tujuan, ia pun berpindah kembali ke punggung seorang pekerja yang mengangkutnya ke atas sebuah kendaraan darat yang membawanya ke suatu tempat di salah satu sudut kota itu.

Ia kemudian menjadi sebuah hadiah alias buah tangan bagi seseorang yang kemudian membawanya ke kediamannya di sisi lain kota itu. Di sini ia sempat berfoto bersama dua gadis kecil sebelum akhirnya ia sampai ke sejumlah rumah tetangganya. Bahkan sempat menjadi santapan di sebuah lingkaran kecil akhir pekan itu.

Semoga berkah bagi yang menanam, memupuk, menyiangi, menyiramnya, dan memetik buahnya. Berkah pula bagi yang memikulnya, pemilik kendaraan dan kapal yang telah mengangkutnya. Berkah bagi seorang pemuda yang telah mengawal perjalanannya dan bahkan telah menjadi awal pemrakarsanya. Demikian juga, semoga berkah pula bagi yang telah menikmatinya. Aamiin.

Begitulah rahasia rezeki yang Allah berikan kepada umat manusia. Rezeki itu akan mendatangi sesiapa yang telah ditetapkan-Nya akan mendapatkannya. Meskipun berada di tempat tersembunyi sekali pun, jika sudah didahului oleh ketetapan-Nya, rezeki itu akan datang menghampiri. Tugas kita adalah terus berikhtiar bekerja. Sementara Allah dan para malikat-Nya yang bertugas membagikan rezeki itu.

Tentu di sini ada bagian pahala yang bagi masing-masing setara dengan kadar kesulitan yang dihadapi dalam mengusahakannya (al-ajru ‘ala qadri al-masyaqqah). Selain itu, pahala juga dibagikan-Nya sesuai tingkat manfaat yang dihadirkannya (al-ajru 'ala qadri al-manfaati). Semoga Allah membalas semuanya dengan pahala yang sempurna.

0 Response to "Kisah Sebuah Labu"

Post a Comment